Review: Sheraton Grand Jakarta Gandaria City

Nyatanya, menginap di Sheraton Grand ini adalah kunjungan pertama saya selama pandemi. Alasan saya memilih hotel ini karena dekat dengan rumah saya dan terhubung langsung dengan mall jadi saya tidak perlu memikirkan bagaimana mencari makan.


Sebelum kedatangan dan check-in
Sehari sebelum check-in, saya mengirim email lagi ke hotel di Sheraton.Jakartagandariacity@sheraton.com meminta check-in lebih awal karena waktu check-in normal hotel adalah setelah pukul 15:00. Tanggapan email yang saya terima adalah: Hotel tidak dapat mengkonfirmasi check-in awal.


Sheraton Grand Jakarta terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda di Gandaria dan terhubung langsung dengan Mal Perbelanjaan Gandaria City. Karena saya tidak menerima konfirmasi check-in awal, saya tiba di hotel sekitar jam 14:30, kamar sepi sehingga prosesnya berjalan lancar.




Sesuai dengan persyaratan PSBB, meja resepsionis dilengkapi dengan panel akrilik. Pulpen tempat pembuatan tanda tangan dibagi menjadi 2 tempat yaitu yang sudah didesinfeksi dan yang sudah dipakai.




Area lift

kamar
Untuk masa inap ini, saya meminta kamar deluxe king yang merupakan lorong. Saya diberi kamar di lantai 18.





Meskipun merupakan kamar hotel termurah, hotel ini berukuran 35 meter persegi, yang menurut saya merupakan ukuran standar untuk hotel bintang 5 di Jakarta.



Potongan ini memiliki bentuk persegi panjang dan desain yang cukup standar. Di dalamnya terdapat aula masuk dengan lemari di kanan dan toilet di kiri. Tempat tidur berada di kamar tidur dengan cermin besar dari lantai ke langit-langit. Menurut saya tone dekorasi di kamar tidur modern dengan warna-warna lembut agar terlihat elegan.


Kasur di hotel ini memiliki bahan yang berbeda dengan hotel lainnya karena lebih empuk dan cenderung licin namun tetap nyaman digunakan.


Lampu baca ada di kedua sisi tempat tidur, begitu pula soket dan sakelar biasa.



Sedangkan di sisi kanan terdapat telepon dan jam weker, serta 3 port USB.



Notebook dan pulpen juga tersedia, tentu saja saya membawa pulang pulpen untuk pekerjaan rumah. Hotel menyediakan tisu basah antibakteri sesuai dengan protokol kebersihan.



Sebuah meja tulis besar berada di sudut kanan ruangan, dengan lampu baca dan stopkontak listrik standar. Kursi kerja juga nyaman digunakan karena memiliki roda dan pelapis yang bagus. Satu-satunya keluhan saya adalah pegangannya dari besi sehingga menyerap dingin dan jika saya tidak sengaja memegangnya saya akan tersengat listrik.




Di atas meja ada sebuah kotak berisi kertas dan amplop.


Sedangkan di pojok kiri ruangan terdapat sofa dan meja kecil.


TV yang digunakan adalah Smart TV dari LG, yang sayangnya tidak mengaktifkan Smart TV. Ngomong-ngomong, saya menghargai penggunaan panel di belakang TV untuk memberikan suasana nyaman pada ruangan.


Ada meja besar yang terlihat kosong karena hanya terdapat 2 x 11oz botol mini air mineral merek Aqua. Mungkin tip untuk memasukkan beberapa barang.



Di bawah meja kopi ada lemari es dengan mini-bar. Meski PSBB, ada isi di dalam kulkas.


Sedangkan sandwich yang harus dibayar ada di bagian kiri atas, sedangkan cangkirnya ada di bagian bawah.



Layanan teh dan kopi di kanan atas dan gelas di bawah. Teh yang digunakan adalah Dilmah.



Di sebelah meja ada tempat untuk meletakkan koper, misalnya.



Kecepatan WiFi di hotel ini adalah 44 Mbps untuk download (5,5 Mbps) dan 37 Mbps untuk upload (4,6 Mbps), lebih baik dari hotel lain di Jakarta yang telah saya uji. Dengan).


Pemandangan terbesar yang saya dapat dari kamar adalah atap mal Gandaria City, tetapi Anda juga bisa melihat kolam di bawahnya.



Lemari pakaian gelap berisi barang-barang yang biasanya ditemukan di hotel bintang 5, seperti jubah mandi, setrika dan papan setrika, brankas, tas laundry, dan sandal.



Kantong laundry bekas terbuat dari bahan bebas plastik dengan logo Sheraton untuk digunakan kembali di rumah. Sandal yang disediakan nyaman tetapi biasanya tipis dan berwarna putih.


Di kamar mandi kamar standar ini, bathtub berada di sisi kanan.



Wastafel yang digunakan adalah single sink dengan kabinet yang menurut saya kurang lengkap karena hanya tersedia odol dan sikat gigi. Tapi ketika saya melihat foto dan video saya yang tersimpan, mungkin ada laci di bawah wastafel yang tidak saya buka. Sikat gigi yang digunakan cukup biasa, melainkan pasta gigi Pepsodent.




Ada 2 botol air mineral lagi, tapi ukurannya masih minimalis yaitu 330ml.


Di sisi kiri kamar mandi terdapat 2 pintu kaca dengan toilet standar di kiri dan shower di kanan.



Ada dua jenis pancuran di kamar mandi, pancuran hujan dan pancuran tangan. Saya tidak ingat tekanan dan suhu pancurannya, tapi karena saya tidak ingat, saya tidak punya keluhan.


Perlengkapan mandi merek Le Grand Bain yang digunakan tampaknya berasal dari merek Sheraton Grand.


Sebuah Objek


Kolam renang berada di lantai 6 dan areanya cukup luas.






Ada kolam renang anak-anak yang terpisah.



Juga di lantai 6 terdapat gym yang cukup besar dengan peralatan olahraga yang besar.





Di lantai pertama ada ruang tamu di lorong.

0 Response to "Review: Sheraton Grand Jakarta Gandaria City"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel