Berbeda dengan Bandara Galeão yang menjadi hub bagi penerbangan internasional, Bandara Santos Dumont hanya melayani penerbangan domestik. Mungkin Soekarno-Hatta dan Halim Perdankusumah kalau di Jakarta.
Sesampainya di bandara, saya mengemasi tas saya di pesawat dan langsung menuju konter check-in. Penumpang Kelas Ekonomi LATAM berhak mendapat jatah bagasi 23 kg. Karena tiket bandara saya diganti saat transit di São Paulo (dari Congonhas ke Guarulhos), bagasi saya hanya diantarkan di Congonhas. Saya perlu mengambil bagasi saya dan check-in lagi di bandara Guarulhos. Tapi boarding pass Cusco bisa dicetak.
Karena saya masih punya cukup waktu setelah check-in, saya berkeliling bandara. Ada toko suvenir untuk Olimpiade Musim Panas di Brasil pada Agustus 2016, dan di sanalah saya menemukan Edisi Olimpiade Havaianas yang saya beli sebagai oleh-oleh. Saya menyukainya tetapi sandalnya rusak bahkan setelah satu tahun digunakan ... maaf :(
Kemudian saya pergi ke gerbang dan menunggu sambil mengisi daya ponsel saya untuk melihat pesawat yang tidak ada di Asia.
Aku sangat excited melihat pesawat, aku melihat jam sudah hampir jam 12, karena pesawat belum take off. Tidak ada yang terlihat di layar gerbang, saya mencari FIDS yang memiliki semua waktu penerbangan dan betapa terkejutnya saya ketika gerbang berubah dan statusnya disetel ke final! Seketika dengan panik aku berlari mencari gerbang baru yang ternyata berada 1 lantai di bawah posisiku. Sesampainya di gate, sepertinya boarding sudah dimulai dan antrian sudah terbentuk. Alhamdulillah saya tidak ketinggalan boarding.
LATAM Brasil JJ3927
Dari Rio de Janeiro-Santos Dumont (SDU) ke Sao Paulo-Congonhas (CGH)
SOS: 12.45
STA: 13.40
Airbus A319
Saya naik pesawat dengan bus. Penerbangan kali ini menggunakan Airbus A319 dengan pesawat TAM. Jadi ada dua maskapai besar di Amerika Selatan, LAN dan TAM, keduanya digabung dan kemudian berganti nama menjadi LATAM pada tahun 2015. Semua interior pesawat saya masih memiliki TAM karena masih menjalani restorasi.
Tidak ada kelas bisnis di pesawat kecil ini, hanya ekonomi dengan tata letak 3-3. Ruang kaki yang saya rasakan relatif nyaman.
Berkat kedekatannya dengan pusat kota, penerbangan ke dan dari Santos Dumont menawarkan pemandangan Rio yang luar biasa. Sayangnya, sekali lagi saya mengalami nasib sial karena memilih sisi pesawat yang salah. Pintu keluar kemungkinan akan memberikan pandangan yang baik dari sisi kanan pesawat.
Meski perjalanan hanya memakan waktu 1 jam, penumpang disuguhi minuman hangat berupa burger dan minuman seperti air mineral atau minuman ringan selama leg ini. Saya juga berpikir makanannya sangat enak. Lumayan untuk sakit perut.
Saya membaca majalah tentang pesawat dan menemukan Cusco sebagai salah satu tujuan perjalanan terbaik. Jadi nanti saya akan menambahkan referensi tentang apa yang saya lihat di Cusco.
Setelah sekitar satu jam penerbangan, pesawat mulai turun dan kota São Paulo menjadi ramai.
Pesawat akhirnya mendarat dengan mulus di bandara Congonhas dan saya bergegas mengambil barang bawaan saya dan mendapatkan transportasi bus yang disediakan oleh LATAM untuk penumpang yang perlu pindah bandara.
0 Response to "Review: LATAM Brasil A319 Economy Class Rio de Janeiro-Santos Dumont to Sao Paulo-Congonhas"
Posting Komentar