Pengalaman Mengurus eVisa Bahrain

Bahrain menawarkan layanan visa elektronik (eVisa) kepada pemegang paspor Indonesia, yang jelas membuat hidup lebih mudah bagi para pelancong karena mereka tidak perlu pergi ke kedutaan dan membawa banyak berkas. Sehingga ketika Gulf Air menawarkan harga khusus untuk tiket kelas bisnis, saya tidak ragu untuk membelinya karena visanya mudah. 

Masjid Agung Al Fateh, Manama, Bahrain


Inilah pengalaman saya menerapkan e-Visa untuk mengunjungi Bahrain secara online.

 

Persiapan dokumen

Dokumen yang diperlukan untuk mengajukan visa Bahrain online:

1. Memindai bagian identitas paspor

2. Tiket pulang pergi dan pulang pergi

3. Reservasi hotel

4. Rekening koran/rekening koran tiga bulan terakhir atas nama Anda dengan saldo minimal USD 1.000 (kurang lebih Rp 15 juta).

 

Ketika saya mengajukan visa, saya membayar semua tiket dan hotel, jadi saya tidak tahu apakah saya bisa mengajukan pemesanan palsu.


Lengkapi formulir online

Permohonan visa diajukan melalui situs web https://www.evisa.gov.bh di bawah Permohonan dan Kelayakan.



Setelah memasukkan detail umum seperti kewarganegaraan, pilihan jenis visa akan muncul. Saya memilih visa sekali masuk selama 14 hari dengan total biaya BD9 (~IR380.000).



 

Selain apply online, kamu juga bisa apply visa Bahrain melalui kedutaan. Visa juga bisa diajukan di Bahrain sesampainya di sana dan biayanya akan sedikit lebih murah yaitu 5 BHD (sekitar IDR 210.000) tapi sepertinya ada persyaratan untuk memiliki visa dari negara lain UEA, UK. Atau AS atau Arab Saudi atau Schengen. Karena saya mendarat di malam hari dan terlalu malas untuk mengurus visa, saya memutuskan untuk tetap mendaftar online.



Formulir yang harus diisi sangat sederhana dan hanya membutuhkan satu halaman. Jika seseorang tidak tahu cara mengisinya, Anda dapat mengklik tanda tanya di sebelah kanan.

 


Kemudian Anda perlu mengunggah dokumen yang diperlukan.

 


Bayar bagian pertama dari biaya visa

Setelah mengisi formulir dan mengunggah berkas yang diperlukan, langkah selanjutnya adalah membayar biaya pendaftaran bagian pertama. Biaya pembayaran adalah 4 dinar Bahrain (kurang lebih Rp 170.000) dan pembayaran dilakukan dengan kartu kredit.

 



Bayar bagian kedua dari biaya visa

4 jam setelah aplikasi berhasil, saya menerima email dari evisa@npra.gov.bh yang meminta saya membayar BHD 5 (sekitar Rp 210.000) untuk aplikasi visa. Pembayaran harus dilakukan dalam waktu 30 hari setelah menerima email. Jika pembayaran tidak dilakukan, maka pengajuan aplikasi akan dianggap batal.

 


Seperti sebelumnya, pembayaran dilakukan melalui website menggunakan kartu kredit. Setelah pembayaran berhasil, Anda akan menerima email notifikasi.



Visa telah dikeluarkan

Tiga puluh menit setelah membayar visa bagian kedua, saya menerima balasan melalui email bahwa e-Visa saya telah diberikan/diterbitkan dan visa dapat segera diunduh. Untuk perjalanan saya, saya mencetak eVisa untuk ditunjukkan ketika diminta oleh petugas check-in atau imigrasi.

 


Prosesnya ternyata sangat cepat, saya selesai mengisi formulir pada hari Rabu jam 9 pagi dan kemudian visa dikeluarkan pada jam 3 sore di hari yang sama. Terima kasih Tuhan!

 

Demikian cerita saya tentang pengalaman saya mendapatkan visa Bahrain. Saya harap ini membantu mereka yang berencana mengunjungi Bahrain. Kemudian muncul kisah perjalanan ke Bahrain.

0 Response to "Pengalaman Mengurus eVisa Bahrain"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel